Orang biasanya memperbanyak tanaman dengan cara setek atau menyemai biji. Persyaratan tanam: Tidak berpengaruh terhadap kualitas tanah, Jenis apa saja dapat di lakukan penanaman. Membutuhkan penyinaran penuh. Daerah tropis cocok untuk Tanaman ini.

Tanaman akan tumbuh subur jika media tanam porous (tidak becek), kaya akan unsur hara, berpasir, cukup sinar matahari dan bersuhu antara 38-40o C. Jika perawatan cukup baik, tanaman akan mulai berbuah pada umur 11- 17 bulan. Kota Malang berada 400-700 dpl, sangat cocok untuk budidaya buah naga merah. Walaupun memiliki udara yang cukup sejuk, namun mendapatkan sinar matahari yang cukup merupakan modal untuk pertumbuhan buah naga merah . Buah naga dapat berkembang dengan kondisi tanah dan ketinggian lokasi apapun, namun tumbuhan ini cukup rakus akan unsur hara, sehingga apabila tanah mengandung pupuk yang bagus, maka pertumbuhannyapun akan pesat sekali. Dalam waktu 1 tahun, tanaman bisa mencapai ketinggian 3 meter lebih. Berdasarkan beberapa sumber, buah naga belum banyak dibudidayakan di Indonesia, sementara ini data yang diperoleh baru daerah : Mojokerto, Jember, Malang, Pasuruan, Bayuwangi, dan Kulon Progo. Dengan luas areal masing-masing tidak lebih dari 3 ha  

Pengolahan tanah
Pengolahan tanah adalah faktor penting yang harus diperhatikan agar tanaman buah naga bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Perakaran buah naga memerlukan tanah yang gembur karena perakarannya merayap dipermukaan tanah, apabila tanah terlalu keras atau liat, akar tidak bisa tumbuh baik pada tanah.
Sebelum digemburkan sebaiknya tanah dibersihkan dari gulma dan rerumputan untuk menghindari penyakit. Setelah itu tanah digemburkan dengan mencangkul sedalam satu cangkulan dengan dibolak-balik. Setelah itu dibuat lubang-lubang tanam sesuai dengan cara tanamnya apakah menggunakan system panjatan tunggal atau sistem kelompok

Pada sistem panjatan tunggal pengolahan tanah hanya dilakukan disekitar lubang tanam saja, berbeda dengan sistem kelompok pengolahan tanah dilakukan pada seluruh alur barisan tempat penanaman.
Media tanam untuk panjatan tunggal menggunakan campuran tanah galian diberi pasir sekitar 5 kg, bubuk bata merah 5 kg, pupuk kandang kering 10 kg dan dolomit 300 g kemudian dicampur sampai merata.

Pada model sistem tanam berkelompok untuk setiap alur sepanjang 4 m media tanamnya yaitu pasir 8 kg, pupuk kandang 20 kg dan bisa ditambahkan bubuk bata merah sebanyak 10 kg apabila tanah terlalu porous. Jika tidak menggunakan bubuk bata merah , jumlah pupuk kandang ditambahkan 10 kg lagi jadi total 30 kg. Ditambah dolomit yang mengandung magnesium sebanyak 600g. Bahan-bahan tersebut dicampur merata pada tanah galian.

Setelah penyiapan media tanam selesai kemudian disiram dan biarkan terkena matahari sampai kering. Pengeringan ini bertujuan agar tanah terbebas dari racun dan penguapan lain.

Sistem Pengairan
Untuk sistem pengairan pada lahan disesuaikan dengan kondisi lahan, system cara tanamnya, dan pengadaan sumber air yang ada disekitar lahan. Bisa menggunakan cara pengairan tradisional yaitu system leb yaitu menggunakan parit sedalam 20 cm yang dibuat disekitar barisan tanaman. Atau juga bisa menggunakan system pengairan pipa yang dibuat sedemikian rupa untuk mengalirkan air pada seluruh tanaman.

Penanaman Pada Lahan
Penanaman bibit lahan tanam yang harus diperhatikan adalah kedalaman yang terlalu dalam malah akan menghambat pertumbuhannya. Kedalaman penanaman adalah 20% dari panjang bibit. Misal bibit yang mau ditanam berukuran panjang 50-80 cm maka kedalamannya sekitar 10-15 cm. Sebelum ditanam sebaiknya bibit setek diolesi Ridomil sebanyak 40 g yang dicampur dengan 1 liter air untuk mencegah kebusukan pada pangkal batang setek.  

Untuk mempermudah perawatan sekaligus meningkatkan produksi, budidaya buah naga yang selama ini lebih banyak menggunakan tiang tinggi diujicobakan ke tiang yang lebih pendek di kawasan Pantai Glagah, Kulon Progo. Jika terbukti berhasil, maka budidaya buah naga selanjutnya dianjurkan menggunakan tiang pendek.
Romo Paulus Tribrata, pemilik kebun agrowisata di Pantai Glagah, Senin (31/7), mengutarakan, uji coba penggunaan tiang pendek tersebut dilakukan pada tanaman buah naga seluas 3.000 meter persegi. Jika sebelumnya buah naga menggunakan tiang setinggi dua meter, kini hanya menggunakan tiang setinggi 160 sentimeter.

"Dengan tiang tinggi, petani harus menggunakan tangga untuk merawat buahnya. Buahnya juga sering jatuh kalau tertiup angin karena saking tingginya tiang. Kalau banyak buah yang jatuh, maka produksi pun turun sehingga keuntungan petani tidak bisa maksimal," kata Paulus.
Menurut Paulus, untuk memaksimalkan produksi, jarak tanam yang 2,5 x 2 meter kini dipersempit menjadi 2,25 x 2 meter. "Penyempitan jarak ini sebagai pengganti ruang tumbuh bagi tanaman yang hilang akibat tiangnya diperpendek. Jadi ruang tumbuhnya hanya diganti dari vertikal menjadi horizontal," tuturnya.
Di kebun agrowisata Paulus mengembangkan budidaya buah naga dan 200 jenis tanaman obat pada lahan seluas dua hektar, yang statusnya adalah Paku Alam Ground. Paulus menanam 2.000 tiang buah naga, per tiang bisa menghasilkan 250 kilogram per tahun. Selain menjual buahnya, Paulus juga melayani penjualan bibit buah naga dengan harga Rp 30.000 per pak. Satu tiang membutuhkan empat pak.
"Saat ini stok buah naga di dalam negeri sedang langka karena masa panen belum tiba. Jadi buah naga yang beredar di pasaran banyak didatangkan dari Vietnam yang saat ini tengah panen," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Kulon Progo Agus Langgeng Basuki mengatakan, tahun 2006 pemerintah Kulon Progo belum berencana menambah areal tanam buah naga mengingat masih terbatasnya pasar. Adapun jenis buah naga putih harganya Rp 25.000- Rp 30.000 per kilogram, sedangkan buah naga merah bisa mencapai Rp 60.000 per kilogram.
 
Bibit
- Campur media berupa abu + kompos(kambing/ayam) + tanah gembur +pasir sungai, masukkan ke dalam Polybag ukuran sekitar 1 kg.
- Pilih bibit yang cukup tua untuk di tanam yang berasal dari induk yang pernah berbuah.
- Taruh benih di tempat teduh, untuk menghindari panas matahari. Hal ini dilakukan karena benih belum memiliki perakaran yang memadai
- Setelah sekitar 1 bulan, benih bisa ditempatkan di areal dengan intensitas matahari penuh.
- Beri ajir dari potongan bambu atau kayu untuk menahan benih agar tetap berdiri tegak.
- Apabila musim kemarau sebaiknya dilakukan penyiraman air 3 hari sekali dengan air secukupnya.
- Apabila benih sudah memiliki perakaran yang cukup dan telah tumbuh tunas, benih siap di pindah ke areal yang telah disiapkan.
- Pemberian pupuk organik berupa pupuk organik cair bisa di berikan setiap 10 hari untuk mempercepat pertumbuhan vegetatif.
- Pemberian pupuk dengan unsur N, banyak diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan vegetataif. Bisa digunakan pupuk Urea atau Za dengan kandungan N mencapai 40%.
- Apabila di temukan busuk pada batang, bisa ditanggulangi dengan cara pembuangan atau pengupasan bagian batang yang busuk, setelah bersih maka semprot dengan larutan fungisida.
- Hama pengganggu buah naga tidak terlalu banyak, pada masa vegetatif biasanya hanya berupa semut atau ulat yang memakan tunas baru, hal ini cukup mudah dengan menyemprotnya dengan insektisida.
-    harga bibit untuk harga eceran berkisar antara 15.000-60.000
( panjang 15 cm keatas), untuk permintaan banyak harga bibit Rp.300/cm, harga masih bisa nego, kalau mau pesansekarang/secepatnya harga buah masih relatif tinggi. Satu dus isi 10 Kg = Rp. 200.000 (Ukuran Besar, Kira- kira 1(satu) dus = isi 14 atau 15 biji)

•    Penanaman sebaiknya di gunakan parit untuk saluran drainase di areal kebun.Dan gunakan ajir/tiang penyangga tanaman kaktus berukuran 10cm x 10cm x 150cm.Tiang penyangga ini biasa terbuat dari kayu atau beton yang di tancapkan ke tanah sedalam 50cm dengan jarak tanam 2,5 x 3cm. Jarak tanam bibit yang baik adalah 2,5 x 2 meter dan tiap tiang penyangga di tanami 4 bibit tanaman,Jadi untuk 1Ha membutuhkan 2000 tiang penyangga dan 8000 bibit tanaman buah naga.
- Bersihkan lahan dari gulma atau rumput liar.
- Siapkan tiang dengan ukuran 10cmx10cm dengan tinggi 2-2.5m.
- Sipakan media tanam berupa campuran pasir sungai+kompos+tanah gembur +abu sekam(2:3:2:1). Apabila ada tambahkan abu dari limbah pabrik tebu, untuk mempercepat perkembangan akar serabut.
- Siapkan lubang tanam, umumnya dengan jarak 2,5mx3m. Besar lubang 60cmx60cm dengan kedalaman 40cm.
- Tancapkan tiang pada posisi tengah lubang dengan kedalaman 20cm.
- Masukkan media ke dalam lubang sampai penuh.
- PEnanaman bibit bisa dilakukan dengan jarak min. 10 cm dari tiang.
- Setelah beberapa bulan (tergantung dari pemberian pupuk organik) maka pohon tumbuh dengan pesat.

•    Pemeliharaan tanaman meliputi,Perawatan sulur tanaman agar terhindar dari luka,pengecekan rutin kondisi keasamn tanah,dll.
- Ketika pohon mencapai tinggi sejajar dengan tiang, potong ujung tanaman, agar terbentuk percabangan baru. Jaga agar hanya terdapat 4-6 cabang. Cabang bisa diperbanyak, namun biasanya produksi buah akan menurun. Tapi hal ini bisa diatasi dengan pemberian pupuk yang maksimal.
- Setelah umur sudah sekitar 1 tahun, maja pohon siap untuk berbuahh. Untuk merangsang pembungaan dan pembuahan, berikan pupuk organik yang banyak mengandung unsur P dan K atau pupuk organik perangsang bunga. Pupuk kimia dengan kandungan P tinggi antara lain yaitu TSP, ES, Atau DP. Dan untuk pupuk dengan kandungan K tinggi yaitu KCl atau ZK.

•    Panen tanaman akan berbunga oada umur 1,5-2 tahun dan dapat di panen saat mencapai umur 30 hari setelah bunga mekar.Tanaman buah naga akan berbuah terus menerus hingga + 10 tahun.


0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 THL-TB PENYULUH PERTANIAN TEBO / Template by : THL-TBPP TEBO