Buah naga/dragron fruit (hylocereus undatus) memang belum banyak dikembangkan di Indonesia. Namun, permintaan pasarnya terus meningkat, baik dalam maupun luar negeri. Hal ini tidak terlepas karena khasiat buah naga bagi kesehatan yang  banyak sekali.

Selain buahnya menarik, juga untuk mengurangi kolesterol, mencegah kanker usus,  menyeimbangkan kadar gula darah, menanggulangi keputihan, menyehatkan hati dan  menguatkan ginjal.

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tebo berupaya menggerakkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), khususnya di Kecamatan Rimbo Ilir, untuk menumbuhkembangkan agribisnis buah naga.
Kebun buah naga.Kebun buah naga.Buah naga yang dibudidyakan adalah yang isi buahnya berwarna merah. Harga jenis ini cukup tinggi di pasaran, rata-rata Rp 25 ribu per kilogram. Satu kilo buah naga biasanya bersisi 3 buah.

Pertama kali membudidyakan buah naga cukup banyak tantangan. Kalangan masyarakat banyak yang belum mengerti. Wardoyo, PPL yang juga Kepala BPP Rimbo Ilir, mengatakan, sebelumnya masyarakat menyangka PPL menanam  pohon kaktus di halaman BPP.

Ada pula yang bilang tidak akan sesuai dengan iklim di Tebo dan pasarannya tidak jelas.  Berkat kegigihan Wardoyo bersama PPL lainya, mereka terus mencoba dengan beberapa perlakuan sambil belajar dari literatur dan pengalaman orang lain di luar daerah.

Setelah buah menghasilkan dan melihat langsung betapa pemasarannya lancar, barulah masyarakat mau ikut membudidyakannya di lahan pekarangan. Dari 5o batang buah naga di pekarangan BPP, tidak kurang menghasilkan uang Rp 700 ribu. Ini sangat membantu untuk tambahan operasional PPL di lapangan.

Melihat potensi yang ada, berbuah sepanjang musim dan masyarakat sudah tertarik, bahkan mulai membudidayakannya, Badan Penyuluhan Tebo yakin buah naga bisa menjadi komoditi unggulan daerah yang prospektif untuk dikembangkan.

Untuk tahap pertama mencoba menjadikan lahan yang ada hampir 1,5 hektar di BPP Rimbo Ilir sebagai sentra penghasil bibit buah naga merah. Sumber bibit ini akan mempermudah pengembangan buah naga secara lebih luas, khususnya dengan memanfaatkan lahan pekarangan.

Dengan demikian, para petani di Kabupaten Tebo memperoleh tambahan pendapatan yang  cukup besar, disamping dari hasil komoditi lain, terutama perkebunan. Masalah pemasaran bila produksi melimpah, akan menjadi tanggungjawab pemerintah untuk menjembataninya.

Soal pemasaran sebenarnya tidak ada masalah, karena tekhnologi informasi sudah banyak dikuasai masyarakat, sehingga dapat membaca peluang pasar yang luas, baik dalam maupun luar negeri. Apalagi buah naga mempunyai manfaat bagi kesehatan, dunia industri kesehatan dan kosmetik untuk terus memanfaatkannya. (ir sarjono / kepala badan pelaksana penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan tebo)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 THL-TB PENYULUH PERTANIAN TEBO / Template by : THL-TBPP TEBO