2.    Perbanyakan Secara Vegetatif
Pembibitan secaara vegetatif merupakan upaya mendapatkan tanaman baru  melalui setek cabang atau batang. Batang dan cabang yang baik untuk di setek adalah batang yang sehat, tua, keras, sudah berbuah dan berwarna hijau kelabu. Untuk ukuran setek ideal adalah 20 – 30 cm, setiap setek minimal harus memiliki 4 titik tumbuh calon tunas (aereol).

Ukuran setek
•    Jika setek kurang dari 10 cm dan saat ditunaskan akan sulit mencapai ukuran 30 – 60 cm secara utuh
•    Semakin panjang bibit akan semakin cepat bibit tersebut memiliki cabang produktif karena percabangannya lebih banyak
•    Diameter batang juga mempengaruhi kualitas bibit

Syarat Setek
•    Semakin besar diameter setek akan semakin baik; tanaman akan lebih tahan terhadap serangan penyakit busuk pangkal batang
•    Panjang setek batang berdiameter minimal 8 cm dapat berukuran 10 – 15 cm atau minimal terdapat 1 mata tunas

Pengambilan Setek
•    Setek diambil dari cabang atau batang yang sangat kekar, keras, berwarna hijau tua kelabu, sehat atau tidak terserang penyakit
•    Batang atau cabang dipilih yang pernah berbuah 3 – 4 kali
•    Panjang cabang/batang umumnya berukuran 80 – 120 cm
•    Pangkas dan sisakan 20%, yang 80% nya dapat digunakan sebagai bibit
•    Umumnya bahan setek  calon bibit berukuran 15 – 30 cm
•    Setek terpiih dipotong-potong sepanjang 20 – 30 cm. Arah pemotongannya adalah bagian yang ditanam dibentuk runcing.
•    Agar menjadi runcing, pada sepanjang 1 – 2 cm di salah satu batang dipotong miring ke arah pokok batang
•    Pemotongan runcing dilakukan dengan gunting yang bersih dan steril,  tujuannya agar setek cepat berakar dan mencegah pembusukan
•    Setek siap ditanam di bedengan atau di polybag

SETEK CALON BIBIT YANG DIRUNCINGKAN


PEMBIBITAN DIBEDENGAN

Persiapan Bedengan
•    Bedengan berukuran tinggi 15 cm, lebar 100 cm panjang disesuaikan.
•    Pada bedengan ditaburkan
–    Pasir 2 ember (setara 10 kg/m2)
–    Pupuk kandang kering 3 kg/m2
–    Dolomit 250 gr/m2
–    Npk 50 gr/m2
•    Media diaduk rata sedalam 10 cm, lalu diratakan dan disiram air dengan gembor hingga basah merata
•    Biarkan media tersebut semalaman
•    Keesokan harinya bedengan disemprot (untuk 1 m2) :
–    Thiodan 4 cc/l air
–    Ridomil 4 g/l air
–    Hortigro 11:44:11 sebanyak 4 g/l air
–    Selanjutnya bedengan dibuatkan lubang-lubang tanam  ukuran 20 cm x 20 cm dengan menggunakan tugal berdiameter 4 cm, kedalam lubang 5 cm
•    Setiap 1 m2 terdapat 16 lubang tanam

PERLAKUAN SETEK SEBELUM DITANAM
•    SETEK YANG SUDAH KERING GETAHNYA, BAGIAN PANGKAL SETEK  DICELUPKAN SELAMA 2 – 3 detik DALAM ROOTONE-F BERDOSIS SETENGAH PEKAT (diperoleh dari mencampur 3 sendok teh Rootone-F dan air sebanyak 2 sendok teh; dengan menggunakan Rootone-F akan terjadi pengumpulan karbohidrat pada pangkal batang sehingga mempercepat perakaran)

Perawatan Setek
•    Setek ditanam di luang yang sudah disiapkan
•    Posisi penanaman tegak lurus, media sekitar setek ditekan sedikit
•    Bedengan perlu diberi naungan plastik tembus cahaya untuk menghindari terpaan air hujan
•    Setek disiram 2 – 3 hari sekali dengan menggunakan handsprayer
•    Kebutuhan sinar matahari tidak langsung selama 3 minggu
•    Setelah disemai 3 minggu setek mulai berakar, maka naungan atau sungkup bisa dibuka
•    2 minggu setelah naungan dibuka, bibit diberi pupuk za, tsp, kcl, perbandingannya 1:1:1
•    Pupuk ditabur dalam larikan sedalam 3 cm dengan dosis 100 g/m2/bulan
•    Tunas akan muncul dari setek bibit setelah ditanam 2 – 3 minggu

PEMANGKASAN TUNAS DIPEMBIBTAN
•    Tunas akan muncul dari setek bibit setelah ditanam 2 – 3 minggu
•    Sering terjadi muncul beberapa tunas dalam waktu hampir bersamaan
•    Lakukan seleksi; pilih satu tunas cabang yang kekar atau kokoh dan besar dengan posisi terletak pada ujung atau mendekati ujung setek
•    Pertahankan tunas ini sampai warnanya hijau tua. Kadang tunas menjadi memutih karena adanya lapisan lilin
•    Jika muncul tunas baru lagi, segeralah pangkas
•    Pemangkasan selalu dilakukan selama bibit belum ditanam
•    Dengan pemangkasan tunas akan didapat bibit yang seragam
•    Setiap selesai melakukan pemangkasan makabekas luka pangkas disemprot dengan fungisida benlate 2 g/l air, vitabloom 30:10:10 sebanyak 2 g/l air dan atonik 0,5 cc/l air

PEMILIHAN TUNAS YANG SALAH
•    Seringkali orang mengambil tunas dari setek induk berulang kali dengan tujuan membuat calon bibit, cara ini kurang baik
•    Bibit ini akan waktu belajar berbunga lebih panjang, persentase bunga yang rontok tinggi, terjadi kerontokan ulang pada kuntum bunga yang muncul berikutnya
•    Jadi prinsipnya tunas yang baik untuk bibit adalah yang pernah berbuah

PEMBIBITAN DI POLYBAG
MEDIA
•    Polybag ukuran 15 cm x 20 cm
•    Media berupa campuran :
–    Tanah 30 – 35 kg
–    Pasir 8 – 10 kg
–    Pupuk kotoran ayam kering 3 kg
–    Dolomit 250 gr
•    Campuran media tersebut untuk 16 – 20 polybag

MEDIA & PERAWATAN
•    Pada permukaan media dalam polybag ditaburkan npk sebanyak 3 gr sambil diaduk
•    Kemudian media disiram air, lalu bibit ditanam
•    Setiap bulan bibit disemprot dengan vitabloom 30:10:10 dosis 10 g dalam 2 liter air
•    Larutan tersebut untuk 16 – 20 polybag

PERAWATAN
•    Pencegahan hama & penyakit dilakukan dengan penyemprotan vitabloom 2 g/l air
•    Bila terserang hama & penyakit, bibit disemprot dengan insektisida kanon 1 cc/l air, dithane 2 2 g/l air, perekat agristick 2 cc/l air
•    Penyemprotan dilakukan 1 minggu sekali
•    Untuk mendapatkan tanaman berukuran panjang dan besar perlu melakukan cara penumbuhan satu tunas saja. Bila ada calon tunas segera dibuang
•    Namun hal ini sangat tergantung dengan kesuburan media tanamnya
•    Dengan cara ini penumbuhan 1 tunas hingga panjangnya 40 – 50 cm membutuhkan waktu 40 hari

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 THL-TB PENYULUH PERTANIAN TEBO / Template by : THL-TBPP TEBO